Jumat, 06 Mei 2016


TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
 
A. Pengertian Teori dan Konsep
Teori atau theory adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena.
Beberapa pengertian tentang konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah sebagai berikut :
  1. Konsep adalah ide yang direncanakan dalam pikiran kemudian dituangkan dalam sebuah karya nyata.
  2. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau obyek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. 
 B. Dasar Pemikiran, Fokus dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan
 
1. TEORI REVA RUBIN
Penekanan rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan dan adalam peran ini diharapkan seorang wnaita mampu mengidentifikasi peran sebagai seorang ibu.
Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil :

  • Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu
  • Mempu memperhatikan perkembangan janinnya
  • Membutuhkan sosialisasi
Reaksi yang umum pada kehamilan
  • Trimester 1 : ambivalent, takut, fantasi, khawatir
  • Trimester 2 : perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, introvert, egosentris, self centered
  • Trimester 3 : perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
3 aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu
  • Ideal image : gambaran tentang idaman diri
  • Self image : gambaran tentang diri
  • Body image : gambaran tentang perubahan tubuh
4 tahapan psikososial
  • Anticipatori stage : ibu melakukan latihan peran, dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
  • Honeymoon stage : ibu mulai memahami peran dasarnya, dan memerlukan bantuan anggota keluarga lain
  • Plateu stage : ibu mencoba peran sepenuhnya, membutuhkan waktu
  • Disengagement : tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan
Adaptasi psikososial postpartum
Konsep dasar
  • Peride post partum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan
  • Faktor yang mempengaruhi :
    • Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
    • Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan
    • Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
    • Pengaruh budaya
    • Periode diuraikan rubin dalam 3 fase, taking in, taking hold dan letting go
Periode taking-in
  • Terjadi pada 1-2 hari post partum, umumnya ibu pasif dan ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri sendiri
  • Ia mungkin akan mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan
  • Kebutuhan akan istirahat sangat penting, pusing, iritabel
  • Peningkatan kebutuhan nutrisi
Periode taking-hold
  • Berlangsung 2-4 hari post partum, ibu menjadi lebih perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua
  • Berkonsenterasi terhadap pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti BAK, BAB, kekuatan dan ketahanan fisiknya
  • Ibu berusaha keras untuk merawat bayinya sendiri, agak sensitif, cenderung menerima nasihat bidan karena terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi
Periode letting go
  • Biasanay terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan keluarga
  • Beradaptasi dengan kebutuhan bayinya, menyebabkan berkurangnya hak ibu dan kebebasan hubungan sosial
  • Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini
Depresi post partum
  • Banyak ibu mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak
  • Umumnya depresi sedang dan dapat diatasi 2 pekan kemudian
  • Jarang menjadi patologis sampai psikosis post partum
2. TEORI RAMONA MERCER
  • Fokus teorinya lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ib
  • Memperhatikan wanita pada wkatu persalinan
  • Mengidentifikasi pada hari awal post partum
  • Menunjukan bahwa wanita lebih mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai seorang ibu
Pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer
a. Efek stress antepartum
Antepartum stress adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam kehidupan. Tujuannya memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya percaya diri.
Faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan
  • Hubungan interpersonal
  • Peran keluarga
  • Stress antepartum
  • Dukungan sosial
  • Rasa percaya diri
  • Penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi
Maternal role (peran ibu)
  • Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986)
  • 1-2 juta ibu di Amerika yang gagal memerankan peran ini, terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakuan yang kejam
b. Pencapaian peran ibu
  • Peran ibu dicapai dalam kurun wkatu tertentu dimana ibu menajdi dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan yang kompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran
  • Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain
4 langkah dalam pelaksanaan peran ibu
  • Anticipatory
Suatu masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
  • Formal
Tahap ini dimulai dengan peran ibu sesungguhnya, bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan sistem sosial
  • Informal
Tahap ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem
  • Personal
Merupakan tahap akhir pencapaian peran, dimana wanita telah mahir melaksanakan perannya sebagai seorang ibu. Ia telah mampu menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan peran barunya
Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran :

Faktor ibu
  • Usia ibu saat bersalin
  • Persepsi ibu pada waktu persalinan pertama kali
  • Memisahkan ibu dan anak secepatnya
  • Stress sosial
Faktor bayi
  • Temperamen
  • Kesehatan bayi
Faktor lain
  • Latar belakang etnik
  • Status perkawinan
  • Status ekonomi
Pengaruh bayi (infant’s personality) pada waktu ibu melaksanakan peran sebagai ibu :
  • Emotional support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti
  • Informational support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah atau situasi
  • Physical support
Pertolongan yang langsung, seperti membantu merawat bayi, memberikan dukungan dana
  • Appraisal support
Informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan, bagaimana ia menampilkannya dalam peran, hal ini memungkinkan individu mampu mengevalusi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan peran orang lain.
4 faktor dalam masa adaptasi
  • Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)
  • Achievement phase (2-4/5 bulan)
  • Disruption phase (6-8 bulan)
  • Reorganisation phase (8-12 bulan)
Peran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya
  • Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu
  • Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum
3. TEORI ERNESTINE WIEDENBACH
Wiedenbach mengemukakan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep asuhan, terdiri dari :
  • The agent (midwife/bidan)
Untuk memenuhi kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadi orang tua
  • The recipient (wanita, keluarga, masyarakat)
Wanita/masyarakat yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu menentukan kebutuhannya sendiri
  • The goal (purpose/tujuan dari intervensi)
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menentukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau fisiological yang berbeda dari kebutuhan normal.
  • The means (metode untuk mencapai tujuan)
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan ada beberapa tahap, yaitu :
  • Identifikasi kebutuhan klien
  • Memberikan dukungan dalam pelayanan yang dibutuhkan
  • Validation/bantuan yang diberikan
  • Koordinasi dengan tenaga yang direncanakan untuk memberikan bantuan
  • The framework (organisasi sosial, lingkungan profesional)
Untuk mengidentifikasi kebutuhan diperlukan pengetahuan, judgement/pengambilan keputusan, dan keterampilan.

4. TEORI ELA JOY LEHRMAN
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek
8 konsep penting dalam pelayanan kebidanan
  • Asuhan yang berkesinambungan
  • Keluarga sebagai pusat asuhan
  • Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
  • Tidak ada intervensi dalam asuhan
  • Keterlibatan dalam asuhan
  • Advokasi dari klien
  • Waktu
  • Asuhan partisipatif
Asuhan partisipatif
  • Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
  • Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal
  • Dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Kedelapan komponen yang dibuat oleh Lehrman ini, kemudian diujicobakan oleh Morten (1991) pada klien post partum. Selanjutnya Morten menambahkan 3 komponen
Konsep Morten :
Teknik komunikasi terapeutik
Proses komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan. Misalnya, mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
Pemberdayaan (empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman.

5. TEORI JEAN BALL
Teori kursi goyang
  • Keseimbangan emosional ibu, baik fisik maupun psikologis
  • Psikologis dalam hal ini agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan menjadi orang tua terpenuhi
  • Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi yang baru
Dalam teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen
  • Pelayanan kebidanan
  • Pandangan masyarakat terhadap keluarga
  • Support terhadap kepribadian wanita
Teori Ball yaitu
  • Teori perubahan,
  • Teori stress, coping, dan support
  • Teori dasar
Hipotesa Ball
  • Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak, dipengaruhi oleh personality/kepribadian
  • Persiapan yang harus diantisipasi oleh bidan dalam masa post natal akan dipengaruhi oleh respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
 
 
STANDAR KOMPETENSI BIDAN

Kompetensi ke 1 :       Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari   ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar
  1. Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
  2. Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern.
  3. Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat-daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
  4. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat.
  5. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesehatan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
  6. Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
  7. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
  8. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan.
  9. Standar profesi dan praktik kebidanan.
Pengetahuan dan Keterampilan Tambahan
  1. Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik.
  2. Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumberdaya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
  3. Primary Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi penvegahan penyakit.
  4. Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
Perilaku Profesional Bidan
  1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
  2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
  3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
  4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan pengendalian infeksi.
  5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.
  6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
  7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
  8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
  9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
  10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

PRA KONSEPSI, KB, DAN GINEKOLOGI
Kompetensi ke-2 :     Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Pengetahuan Dasar
  1. Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual.
  2. Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi.
  3. Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
  4. Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang relevan.
  5. Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
  6. Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
  7. Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntik, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina dan tisu vagina.
  8. Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
  9. Penyuluhan kesehatan mengenai IMS, HIV/AIDS dan kelangsungan hidup anak.
  10. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
Pengetahuan Tambahan
  1. Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
  2. Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, dan proses rujukan pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
  3. Indikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik dan emosi).
Keterampilan Dasar
  1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
  2. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita.
  3. Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisa urine.
  4. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat.
  5. Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
  6. Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
  7. Mendokumentasikan temuan-temuan dari intervensi yang ditemukan.
  8. Melakukan pemasangan AKDR.
  9. Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
Keterampilan Tambahan
  1. Melakukan pemasangan AKBK.
  2. Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.
ASUHAN DAN KONSELING SELAMA KEHAMILAN
Kompetensi ke-3 :     Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Pengetahuan Dasar
  1. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
  2. Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
  3. Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  4. Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
  5. Mendiagnosa kehamilan.
  6. Perkembangan normal kehamilan.
  7. Komponen riwayat kesehatan.
  8. Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
  9. Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan/atau tinggi fundus uteri.
  10. Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminen, molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan ganda, kelainan letak serta pre eklamsia.
  11. Nilai Normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine.
  12. Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
  13. Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga.
  14. Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik, perawatan buah dada ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan dan aktifitas (senam hamil).
  15. Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.
  16. Penata laksanaan immunisasi pada wanita hamil.
  17. Pertumbuhan dan perkembangan janin.
  18. Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
  19. Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
  20. Tanda-tanda dimulainya persalinan.
  21. Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan.
  22. Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.
  23. Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.
  24. Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
  25. Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
  26. Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
  27. Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmasmosis.
  28. Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa seperti pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, kelahiran premature, anemia berat.
  29. Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.
  30. Resusitasi kardiopulmonary.
Pengetahuan Tambahan
  1. Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seperti asma, infeksi HIV, infeksi menular seksual (IMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur/serotinus.
  2. Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya.
Keterampilan Dasar
  1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
  2. Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
  3. Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
  4. Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
  5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoscope (Pinrad) dan gerakan janin dengan palpasi uterus.
  6. Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
  7. Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.
  8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan.
  9. Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda berbahaya serta bagaimana menghubungi bidan.
  10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan.
  11. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
  12. Memberikan immunisasi pada ibu hamil.
  13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat dari:
    1. Kekurangan gizi.
    2. Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LGA.
    3. Pre eklamsia berat dan hipertensi.
    4. Perdarahan per-vaginam.
    5. Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
    6. Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
    7. Kematian janin.
    8. Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
    9. Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini).
    10. Persangkaan polyhydramnion.
    11. Diabetes melitus.
    12. Kelainan congenital pada janin.
    13. Hasil laboratorium yang tidak normal.
    14. Persangkaan polyhydramnion, kelainan janin.
    15. Infeksi pada ibu hamil seperti : IMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan dan saluran nafas.
  14. Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
  15. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok.
  16. Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
Keterampilan Tambahan
  1. Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
  2. Memberikan pengobatan dan/atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang tersedia.
  3. Melaksanakan kemampuan Asuhan Pasca Keguguran.
ASUHAN SELAMA PERSALINAN DAN KELAHIRAN
Kompetensi ke-4 :     Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
Pengetahuan Dasar
  1. Fisiologi persalinan.
  2. Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penunjuk.
  3. Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran.
  4. Indikator tanda-tanda mulai persalinan.
  5. Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa.
  6. Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
  7. Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
  8. Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan dan kelahiran.
  9. Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda.
  10. Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
  11. Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
  12. Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan memberikan ASI/PASI, eksklusif 6 bulan.
  13. Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan.
  14. Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
  15. Manajemen fisiologi kala III.
  16. Memberikan suntikan intra muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan sedative.
  17. Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan.
  18. Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
  19. Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung.
  20. Prinsip manajemen kala III secara fisiologis.
  21. Prinsip manajemen aktif kala III.
Pengetahuan Tambahan
  1. Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
  2. Pemberian suntikan anestesi local.
  3. Akselerasi dan induksi persalinan.
  4. Keterampilan Dasar
  5. Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
  6. Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
  7. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin.
  8. Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi).
  9. Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi.
  10. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph.
  11. Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
  12. Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan.
  13. Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu.
  14. Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi.
  15. Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
  16. Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
  17. Melaksanakan manajemen fisiologi kala III.
  18. Melaksanakan manajemen aktif kala III.
  19. Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative.
  20. Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT).
  21. Menahan uterus untuk mnecegah terjadinya inverse uteri dalam kala III.
  22. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
  23. Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
  24. Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum.
  25. Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II.
  26. pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term.
  27. Melakukan pengeluaran, plasenta secara manual.
  28. Perdarahan post partum.
  29. Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi.
  30. Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
  31. Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif.
  32. Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.
  33. Keterampilan Tambahan
  34. Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat.
  35. Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
  36. Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai kewenangan.
  37. Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat.
  38. Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
  39. Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
  40. Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan.
  41. Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.
ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Kompetensi ke-5 :     Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
  1. Fisiologis nifas.
  2. Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus.
  3. Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, putting susu lecet, putting susu masuk.
  4. Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
  5. Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
  6. Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
  7. “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif.
  8. Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
  9. Indikator masalah-masalah laktasi.
  10. Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia post partum.
  11. Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
  12. Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
  13. Tanda dan gejala komplikasi abortus.
Keterampilan Dasar
  1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
  2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
  3. Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
  4. Merumuskan diagnosa masa nifas.
  5. Menyusun perencanaan.
  6. Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.
  7. Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
  8. Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu.
  9. Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
  10. Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
  11. Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan.
  12. Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan.
  13. Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
  14. Memberikan antibiotika yang sesuai.
  15. Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
Keterampilan Tambahan
  1. Melakukan insisi pada hematoma vulva.
ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Kompetensi ke-6 :           Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Pengetahuan Dasar
  1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus.
  2. Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat,
  3. kehangatan, nutrisi, “bonding & attachment”.
  4. Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR.
  5. Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
  6. Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
  7. Memberikan immunisasi pada bayi.
  8. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput, molding, mongolian spot, hemangioma.
  9. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: hypoglikemia, hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
  10. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
  11. Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi.
  12. Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature.
  13. Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial, fraktur clavicula, kematian mendadak, hematoma.
Keterampilan Dasar
  1. Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan, dan merawat tali pusat.
  2. Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan.
  3. Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR.
  4. Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas.
  5. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup.
  6. Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu.
  7. Memberikan immunisasi pada bayi.
  8. Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
  9. Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti: kesulitan bernafas/asphyksia, hypotermia, hypoglycemi.
  10. Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila dimungkinkan.
  11. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
Keterampilan Tambahan
  1. Melakukan penilaian masa gestasi.
  2. Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
  3. normal dan asuhannya.
  4. Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang tersedia di masyarakat.
  5. Memberikan dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi.
  6. Memberikan dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan.
  7. Memberikan dukungan kepada orang tua dengan kelahiran ganda.
 ASUHAN PADA BAYI DAN BALITA
Kompetensi ke-7 :           Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
Pengetahuan Dasar
  1. Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
  2. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
  3. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  4. Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
  5. Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan anak.
  6. Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
  7. Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immunisasi.
  8. Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh/regurgitasi, diaper rash dll serta penatalaksanaannya.
  9. Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
  10. Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
  11. Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan luar rumah serta upaya pencegahannya.
  12. Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
Keterampilan Dasar
  1. Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak.
  2. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia.
  3. Melaksanakan pemberian immunisasi pada bayi dan anak.
  4. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.
  5. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus.
  6. Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
  7. Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
  8. Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
  9. Melakukan pemeriksaan secara berkala pda bayi dan anak sesuai dengan standar yang berlaku.
  10. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.
  11. Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan.
  12. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
KEBIDANAN KOMUNITAS
Kompetensi ke-8 :           Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
  1. Konsep dan sasaran kebidanan komunitas.
  2. Masalah kebidanan komunitas.
  3. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dari masyarakat.
  4. Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
  5. Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas.
  6. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat.
  7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
  8. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pengetahuan Tambahan
  1. Kepemimpinan untuk semua (kesuma).
  2. Pemasaran sosial.
  3. Peran serta masyarakat (PSM).
  4. Audit maternal perinatal.
  5. Perilaku kesehatan masyarakat.
  6. Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
Keterampilan Dasar
  1. Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat.
  2. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak.
  3. Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
  4. Mengelola pondok bersalin desa (polindes).
  5. Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan balita.
  6. Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak.
  7. Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan.
  8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
Keterampilan Tambahan
  1. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
  2. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi.
  3. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya.
  4. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna.
ASUHAN PADA IBU/WANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Kompetensi ke-9 :     Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
Pengetahuan Dasar
  1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS.
  2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.
  3. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
Keterampilan Dasar
  1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi.
  2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum sempurna).
  3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi.
  4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
  5. Mikroskop dan penggunaannya.
  6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.
Hak dan Kewajiban Bidan maupun Pasien
1. Hak pasien
            Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien:
  1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku dirumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
  2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan makmur
  3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
  4. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
  5. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
  6. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
  7. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan berlangsung.
  8. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawat sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang ada dirumah sakit.
  9. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar. 
  10. Pasien berhak menerima konsultasi  kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
  11. Pasien berhak meminta atas “privacy”  dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk data-data.
  12. Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.  
  13.  Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakit. 
  14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 
  15. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
  16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan dirumah sakit.
  17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
  18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas tejadinya  kasus mal praktek.
  19.  Hak untuk menentukan diri sendiri (the right to self determination), merupakan dasar dari seluruh hak pasien. 
  20. Pasien berhak melihat rekam medik
2. kewajiban pasien
  1. Pasien dan keluarganya berkewajiban  untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit atau intitusi pelayanan kesehatan.
  2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala intruksi dokter, bidan, perawat yang merawatnya.
  3. Pasien dan atau penanggungnya  berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan  kesehatan, dokter bidan dan perawat.
  4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/ perjanjian yang dibuatnya.
3. Hak Bidan
  1. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 
  2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat/jenjang pelayanan kesehatan.
  3. Bidan berhak menolakkeinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan perundangan,dan kode etik profesi.
  4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila namabaiknya dicemarkan oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
  5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan iri baik melalui pendidikan maupun pelatihan.
  6. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
  7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
4. kewajiban Bidan
  1. Bidan Wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
  2.  Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesui dengan standarprofesi dengan menghormati hak-hak pasien.
  3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai  kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
  4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasin untuk di dampingi oleh suami atau keluarga.
  5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dngan keyakinannya.
  6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
  7. Bidan wajib memberikan informasiyang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
  8.  Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
  9. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis(informal consent)atas tindakan yang akan dilakukan.
  10.  Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal maupun non formal.
  11. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan. 

žHak dan Kewajiban Bidan dalam Undang-Undang
BAB II : Laporan dan Registrasi
Pasal 2
(1)   Pimpinan penyelenggaraan pendidikan bidan wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi mengenai peserta didik yang baru lulus, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dinyatakan lulus.
(2)   Bentuk dan isi laporan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) tercantum dalam formulir I terlampir.
BAB V : Praktik Bidan
Pasal 14
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi
a.       Pelayanan kebidanan;
b.      Pelayanan keluarga berencana;
c.       Pelayanan kesehatan masyarakat.
Pasal 21
(1)   Dalam keadaan darurat bidan berwenang melakukan pelaynan kebidanan selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14.
(2)   Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
 
BAB VI : Pencatatan dan Pelaporan
Pasal 27
(1)   Dalam melakukan praktiknya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan
(2)   Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepuskesmas dan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
(3)   Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Keputusan ini.
BAB VIII  : Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 31
(1)   Bidan wajib mengumpulkan sejumlah angka kredit yang besarnya ditetapkan oleh organisasi profesi.
(2)   Angka kredit yang dimaksud pada ayat (1) dikumpulkan dari angka kegiatan pendidikan dan kegiatan ilmiah dan pengabdian masyarakat.
(3)   Jenis dan besarnya angka kredit dari masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh organisasi profesi.
(4)   Orgnisasi profesi kewajiban membimbing dan mendorong para anggotanya untuk dapat mencapai angka kredit yang ditentukan.
Pasal 32
            Pimpinan sarana kesehatn wajib melaporkan bidan yang melakukan praktik dan yang berhenti elakukan praktik pada sarana kesehatannya kepada Kepala Dinas Kesehtan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada organisasi profesi.
Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design