TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengertian Teori dan Konsep
Teori atau theory adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena.
Beberapa pengertian tentang konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah sebagai berikut :
- Konsep adalah ide yang direncanakan dalam pikiran kemudian dituangkan dalam sebuah karya nyata.
- Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau obyek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
1. TEORI REVA RUBIN
Penekanan rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan dan adalam peran ini diharapkan seorang wnaita mampu mengidentifikasi peran sebagai seorang ibu.
Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil :
Konsep dasar
a. Efek stress antepartum
Antepartum stress adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam kehidupan. Tujuannya memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya percaya diri.
Faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan
Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran :
Faktor ibu
4 faktor dalam masa adaptasi
Wiedenbach mengemukakan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep asuhan, terdiri dari :
4. TEORI ELA JOY LEHRMAN
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek
8 konsep penting dalam pelayanan kebidanan
Konsep Morten :
Teknik komunikasi terapeutik
Proses komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan. Misalnya, mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
Pemberdayaan (empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman.
5. TEORI JEAN BALL
Teori kursi goyang
Penekanan rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan dan adalam peran ini diharapkan seorang wnaita mampu mengidentifikasi peran sebagai seorang ibu.
Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil :
- Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu
- Mempu memperhatikan perkembangan janinnya
- Membutuhkan sosialisasi
- Trimester 1 : ambivalent, takut, fantasi, khawatir
- Trimester 2 : perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, introvert, egosentris, self centered
- Trimester 3 : perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
- Ideal image : gambaran tentang idaman diri
- Self image : gambaran tentang diri
- Body image : gambaran tentang perubahan tubuh
- Anticipatori stage : ibu melakukan latihan peran, dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
- Honeymoon stage : ibu mulai memahami peran dasarnya, dan memerlukan bantuan anggota keluarga lain
- Plateu stage : ibu mencoba peran sepenuhnya, membutuhkan waktu
- Disengagement : tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan
Konsep dasar
- Peride post partum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan
- Faktor yang mempengaruhi :
- Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
- Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan
- Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
- Pengaruh budaya
- Periode diuraikan rubin dalam 3 fase, taking in, taking hold dan letting go
- Terjadi pada 1-2 hari post partum, umumnya ibu pasif dan ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri sendiri
- Ia mungkin akan mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan
- Kebutuhan akan istirahat sangat penting, pusing, iritabel
- Peningkatan kebutuhan nutrisi
- Berlangsung 2-4 hari post partum, ibu menjadi lebih perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua
- Berkonsenterasi terhadap pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti BAK, BAB, kekuatan dan ketahanan fisiknya
- Ibu berusaha keras untuk merawat bayinya sendiri, agak sensitif, cenderung menerima nasihat bidan karena terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi
- Biasanay terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan keluarga
- Beradaptasi dengan kebutuhan bayinya, menyebabkan berkurangnya hak ibu dan kebebasan hubungan sosial
- Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini
- Banyak ibu mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak
- Umumnya depresi sedang dan dapat diatasi 2 pekan kemudian
- Jarang menjadi patologis sampai psikosis post partum
- Fokus teorinya lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ib
- Memperhatikan wanita pada wkatu persalinan
- Mengidentifikasi pada hari awal post partum
- Menunjukan bahwa wanita lebih mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai seorang ibu
a. Efek stress antepartum
Antepartum stress adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam kehidupan. Tujuannya memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya percaya diri.
Faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan
- Hubungan interpersonal
- Peran keluarga
- Stress antepartum
- Dukungan sosial
- Rasa percaya diri
- Penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi
- Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986)
- 1-2 juta ibu di Amerika yang gagal memerankan peran ini, terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakuan yang kejam
- Peran ibu dicapai dalam kurun wkatu tertentu dimana ibu menajdi dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan yang kompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran
- Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain
- Anticipatory
- Formal
- Informal
- Personal
Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran :
Faktor ibu
- Usia ibu saat bersalin
- Persepsi ibu pada waktu persalinan pertama kali
- Memisahkan ibu dan anak secepatnya
- Stress sosial
- Temperamen
- Kesehatan bayi
- Latar belakang etnik
- Status perkawinan
- Status ekonomi
- Emotional support
- Informational support
- Physical support
- Appraisal support
4 faktor dalam masa adaptasi
- Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)
- Achievement phase (2-4/5 bulan)
- Disruption phase (6-8 bulan)
- Reorganisation phase (8-12 bulan)
- Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu
- Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum
Wiedenbach mengemukakan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep asuhan, terdiri dari :
- The agent (midwife/bidan)
- The recipient (wanita, keluarga, masyarakat)
- The goal (purpose/tujuan dari intervensi)
- The means (metode untuk mencapai tujuan)
- Identifikasi kebutuhan klien
- Memberikan dukungan dalam pelayanan yang dibutuhkan
- Validation/bantuan yang diberikan
- Koordinasi dengan tenaga yang direncanakan untuk memberikan bantuan
- The framework (organisasi sosial, lingkungan profesional)
4. TEORI ELA JOY LEHRMAN
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek
8 konsep penting dalam pelayanan kebidanan
- Asuhan yang berkesinambungan
- Keluarga sebagai pusat asuhan
- Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
- Tidak ada intervensi dalam asuhan
- Keterlibatan dalam asuhan
- Advokasi dari klien
- Waktu
- Asuhan partisipatif
- Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
- Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal
- Dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung.
Konsep Morten :
Teknik komunikasi terapeutik
Proses komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan. Misalnya, mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
Pemberdayaan (empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya : sikap empati atau berbagi pengalaman.
5. TEORI JEAN BALL
Teori kursi goyang
- Keseimbangan emosional ibu, baik fisik maupun psikologis
- Psikologis dalam hal ini agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan menjadi orang tua terpenuhi
- Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi yang baru
- Pelayanan kebidanan
- Pandangan masyarakat terhadap keluarga
- Support terhadap kepribadian wanita
- Teori perubahan,
- Teori stress, coping, dan support
- Teori dasar
- Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak, dipengaruhi oleh personality/kepribadian
- Persiapan yang harus diantisipasi oleh bidan dalam masa post natal akan dipengaruhi oleh respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
STANDAR KOMPETENSI BIDAN
Kompetensi ke 1 : Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar
- Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
- Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern.
- Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat-daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
- Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat.
- Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesehatan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
- Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
- Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
- Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan.
- Standar profesi dan praktik kebidanan.
- Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik.
- Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumberdaya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
- Primary Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi penvegahan penyakit.
- Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
- Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
- Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
- Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
- Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan pengendalian infeksi.
- Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.
- Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
- Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
- Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
- Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
- Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
PRA KONSEPSI, KB, DAN GINEKOLOGI
Kompetensi ke-2 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Pengetahuan Dasar
- Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual.
- Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi.
- Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
- Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang relevan.
- Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
- Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
- Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntik, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina dan tisu vagina.
- Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
- Penyuluhan kesehatan mengenai IMS, HIV/AIDS dan kelangsungan hidup anak.
- Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
- Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
- Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, dan proses rujukan pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
- Indikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik dan emosi).
- Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
- Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita.
- Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisa urine.
- Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat.
- Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
- Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
- Mendokumentasikan temuan-temuan dari intervensi yang ditemukan.
- Melakukan pemasangan AKDR.
- Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
- Melakukan pemasangan AKBK.
- Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.
Kompetensi ke-3 : Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Pengetahuan Dasar
- Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
- Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
- Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
- Mendiagnosa kehamilan.
- Perkembangan normal kehamilan.
- Komponen riwayat kesehatan.
- Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
- Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan/atau tinggi fundus uteri.
- Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminen, molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan ganda, kelainan letak serta pre eklamsia.
- Nilai Normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine.
- Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
- Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga.
- Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik, perawatan buah dada ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan dan aktifitas (senam hamil).
- Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.
- Penata laksanaan immunisasi pada wanita hamil.
- Pertumbuhan dan perkembangan janin.
- Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
- Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
- Tanda-tanda dimulainya persalinan.
- Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan.
- Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.
- Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.
- Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
- Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
- Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
- Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmasmosis.
- Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa seperti pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, kelahiran premature, anemia berat.
- Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.
- Resusitasi kardiopulmonary.
- Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seperti asma, infeksi HIV, infeksi menular seksual (IMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur/serotinus.
- Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya.
- Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
- Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
- Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
- Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
- Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoscope (Pinrad) dan gerakan janin dengan palpasi uterus.
- Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
- Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.
- Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan.
- Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda berbahaya serta bagaimana menghubungi bidan.
- Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan.
- Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
- Memberikan immunisasi pada ibu hamil.
- Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan
penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat
dari:
- Kekurangan gizi.
- Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LGA.
- Pre eklamsia berat dan hipertensi.
- Perdarahan per-vaginam.
- Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
- Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
- Kematian janin.
- Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
- Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini).
- Persangkaan polyhydramnion.
- Diabetes melitus.
- Kelainan congenital pada janin.
- Hasil laboratorium yang tidak normal.
- Persangkaan polyhydramnion, kelainan janin.
- Infeksi pada ibu hamil seperti : IMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan dan saluran nafas.
- Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
- Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok.
- Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
- Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
- Memberikan pengobatan dan/atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang tersedia.
- Melaksanakan kemampuan Asuhan Pasca Keguguran.
Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
Pengetahuan Dasar
- Fisiologi persalinan.
- Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penunjuk.
- Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran.
- Indikator tanda-tanda mulai persalinan.
- Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa.
- Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
- Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
- Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan dan kelahiran.
- Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda.
- Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
- Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
- Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan memberikan ASI/PASI, eksklusif 6 bulan.
- Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan.
- Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
- Manajemen fisiologi kala III.
- Memberikan suntikan intra muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan sedative.
- Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan.
- Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
- Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung.
- Prinsip manajemen kala III secara fisiologis.
- Prinsip manajemen aktif kala III.
- Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
- Pemberian suntikan anestesi local.
- Akselerasi dan induksi persalinan.
- Keterampilan Dasar
- Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
- Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
- Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin.
- Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi).
- Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi.
- Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph.
- Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
- Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan.
- Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu.
- Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi.
- Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
- Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
- Melaksanakan manajemen fisiologi kala III.
- Melaksanakan manajemen aktif kala III.
- Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative.
- Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT).
- Menahan uterus untuk mnecegah terjadinya inverse uteri dalam kala III.
- Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
- Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
- Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum.
- Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II.
- pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term.
- Melakukan pengeluaran, plasenta secara manual.
- Perdarahan post partum.
- Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi.
- Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
- Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif.
- Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.
- Keterampilan Tambahan
- Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat.
- Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
- Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai kewenangan.
- Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat.
- Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
- Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
- Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan.
- Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.
Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
- Fisiologis nifas.
- Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus.
- Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, putting susu lecet, putting susu masuk.
- Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
- Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
- Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
- “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif.
- Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
- Indikator masalah-masalah laktasi.
- Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia post partum.
- Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
- Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
- Tanda dan gejala komplikasi abortus.
- Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
- Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
- Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
- Merumuskan diagnosa masa nifas.
- Menyusun perencanaan.
- Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.
- Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
- Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu.
- Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
- Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
- Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan.
- Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan.
- Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
- Memberikan antibiotika yang sesuai.
- Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
- Melakukan insisi pada hematoma vulva.
Kompetensi ke-6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Pengetahuan Dasar
- Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus.
- Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat,
- kehangatan, nutrisi, “bonding & attachment”.
- Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR.
- Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
- Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
- Memberikan immunisasi pada bayi.
- Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput, molding, mongolian spot, hemangioma.
- Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: hypoglikemia, hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
- Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
- Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi.
- Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature.
- Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial, fraktur clavicula, kematian mendadak, hematoma.
- Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan, dan merawat tali pusat.
- Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan.
- Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR.
- Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas.
- Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup.
- Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu.
- Memberikan immunisasi pada bayi.
- Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
- Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti: kesulitan bernafas/asphyksia, hypotermia, hypoglycemi.
- Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila dimungkinkan.
- Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
- Melakukan penilaian masa gestasi.
- Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
- normal dan asuhannya.
- Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang tersedia di masyarakat.
- Memberikan dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi.
- Memberikan dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan.
- Memberikan dukungan kepada orang tua dengan kelahiran ganda.
Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
Pengetahuan Dasar
- Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
- Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
- Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
- Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan anak.
- Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
- Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immunisasi.
- Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh/regurgitasi, diaper rash dll serta penatalaksanaannya.
- Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
- Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
- Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan luar rumah serta upaya pencegahannya.
- Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
- Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak.
- Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia.
- Melaksanakan pemberian immunisasi pada bayi dan anak.
- Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala.
- Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus.
- Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
- Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
- Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
- Melakukan pemeriksaan secara berkala pda bayi dan anak sesuai dengan standar yang berlaku.
- Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.
- Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan.
- Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
Kompetensi ke-8 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
- Konsep dan sasaran kebidanan komunitas.
- Masalah kebidanan komunitas.
- Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dari masyarakat.
- Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
- Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas.
- Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
- Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
- Kepemimpinan untuk semua (kesuma).
- Pemasaran sosial.
- Peran serta masyarakat (PSM).
- Audit maternal perinatal.
- Perilaku kesehatan masyarakat.
- Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
- Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat.
- Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak.
- Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
- Mengelola pondok bersalin desa (polindes).
- Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan balita.
- Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak.
- Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan.
- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
- Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
- Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi.
- Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya.
- Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna.
Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
Pengetahuan Dasar
- Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS.
- Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.
- Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
- Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi.
- Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum sempurna).
- Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi.
- Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
- Mikroskop dan penggunaannya.
- Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.