Konsepsi Pertumbuhan Janin dan
Anatomi
Fisiologi Organ Reproduksi
1.
Konsepsi
Konsepsi adalah hasil proses
pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan istilah fertilisasi.
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi
dan membentuk zigot. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan pada seorang
wanita.
Konsepsi
ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian
siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang
sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang
cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang
mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi
ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum
tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup tiga hari di dalam
vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12 – 24 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk
cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka
kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara bertahap
akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi.
Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui
perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai
ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada wanita
dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat
ejakulasi dan yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi.
Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya vagosit dari uterus membuat
sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan
lagi melalui vagina.
SEL TELUR (OVUM)
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah.
Kadar esterogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia
tuba tersebut dapat, menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menunggu
rongga rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ada dua lapisan jaringan
pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membran tebal
tidak berbentuk, yang disebut zona pelusida. Lingkaran luar yang disebut korona
radiata, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum
dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh
sperma, ovum bergenerasi dan direabrsorbsi. Urutan pertumbuhan ovum
(oogenesis):
1. Oogonia
2. Oosit pertama (primary oocyte)
3. Primary ovarian follicle
4. Liquor folliculi
5. Pematangan kedua ovum pada waktu
sperma membuahi ovum
SEL MANI (SPERMATOZOON)
a.
Bentuknya
seperti kecebong, terdiri atas kepala: berbentuk lonjong agak gepeng seperti
inti (nukleus): leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor
kira-kira 10 kali bagian kepala.
b.
Ejakulasi
pada hubungan seksual dalam kondisi normal mengakibatkan pengeluaran
semen yang mengandung 200 sampai 500 juta sperma ke dalam vagina. c. Rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ovum adalah 4 sampai 6 jam. Sperma akan
tetap hidup dalam sistem reproduksi wanita selama 2 sampai 3 hari. Kebanyakan
sperma akan hilang di vagina, di dalam lendir serviks, di endometrium, sperma
memasuki saluran yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba
uterina, enzim-enzim yang dihasilkan di sana akan membantu kapasitasi sperma.
Kapasitasi ialah perubahan fisiologi yang membuat lapisan pelindung lepas dari
kepala sperma. sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom, yang memungkinkan
enzim (seperti hialuronidase) keluar. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar sperma
dapat menembus lapisan pelindung ovum fertilisasi. Urutan pertumbuhan
sperma (spermatogonesis): 1. Spermatogonium, membelah dua 2. Spermatosit
pertama, membelah dua 3. Spermatosit kedua, membelah dua 4. Spermatid, kemudian
tumbuh menjadi: 5. Spermatozoon
Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai
berikut :
a.
Ovum
yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang
mengandung persediaan nutrisi.
b.
Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase
di tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c.
Dalam
perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutriisi
dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
d.
Konsepsi
terjadi pada pars ampularis tuba .
e.
Ovum
siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
2. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu
sperma bertemu dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah
kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah
sebagai berikut.Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan
fertilisasi.
a.
Sperma
memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di forniks
vagina saat coitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b.
Proses
kapasitas
Sperma mengalami perubahan
biokimiawi agar lebih kuat mencapai ampula tuba.
c.
Reaksi
akromosom
Sperma
mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa
menembus lapisan oosit (ovum).
d.
Sperma
memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang
dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan korona radiata dan zona
pellusida.
e.
Reaksi
granulla kortikal
Granulla
korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan
menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit sehingga mencegah sperma
yang lain untuk masuk.
f.
Fertilisasi
1)
Kepala
sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.
2)
Inti
sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3)
Kedua
pronukleus berfungsi
Dalam proses ini akhirnya kedua
proneklous bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari
wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi,mulailah terjadi proses
pembelahan zigot. Setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan – pembelahan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari
terbentuk suatu kelompok sel sel yang sama besarnya,disebut morulla. Proses
selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba
kedalam kavum uteri pada tingkat blastula.
3.
Implantasi
(nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
kedalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut
trofoblast,yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim,jaringan endometrium berada pada fase sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastula
dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk
kedlam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang kadang pada saatr nidasi terjadi
sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya midasi terjadi pada di depan atau belakang rahim(korpus) dekat fundus
uteri.
Bila
nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel sel blastula. Sel sel lebih
kecil yang terletak dekat ruang exoceloma membentuk entoderm dan yolk
sac,sedangkan sel sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang
amnion. Terbentuklah lempeng embrional diantara amnion dan yolk sac.
Sel-sel
trofoblast mesoderma yang tumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam
trofoblast,sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel
sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan,yaitu sititrofoblast (sebelah dalam )
dan sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Vili
korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan
disebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan dengan desidua
kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang.
Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon Human cholionic gonadotropin
(HCG) .
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil
Konsepsi
Ø Pertumbuhan dan perkembangan embrio
1) Embrio usia 2-4 minggu
a. Terjadi perubahan yang semula buah
kehamilan hanya berupa 1 titik telur menjadi 1 organ yang teerus berkembang
dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
b. Jantung mulai memompa cairan melalui
pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang
pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan
plasenta.
2)
Embrio
usia 4-6 minggu
a. Sudah terbentuk bakal organ-organ.
b. Jantung sudah berdenyut.
c. Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG.
d. Panjang embrio 0,64 cm
3)
Embrio
usia 8 minggu
a. Pembentukan organ dan penampilan
semakin bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki.
b. Pembentukan usus
c. Pembentukan genitalia dan anus.
d. Jantung mulai memompa darah
4)
Embrio
usia 12 minggu
a.
Embrio
berubah menjadi janin.
b.
Usus
lengkap.
c.
Genitalia
dan anus sudah terbentuk.
d.
Mengggerakkan
anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka.
e.
BB
15-30 g
5) Embrio usia 16 minggu
a. Gerakan fetal pertama (quickening)
b. Sudah mulai ada mekonium dan verniks
caseosa.
c. Sistem muskuloskeletal sudah matang.
d. Sistem saraf mulai melaksanakan
kotrol.
e. Pembuluh darah berkembang dengan
cepat .
f. Tangan janin dapat menggenggam.
g. Kaki menedang dengan aktif.
h. Semua organ mulai matang dan tumbuh.
i. Denyut jantung janin (DJJ) dapat di
dengar dengan Doppler.
j. Berat janin 0,2 kg
6)
Janin
usia 24 minggu
a.
Kerangka
berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang meningkat
b.
Perkembangan
pernapasan dimulai.
c.
Berat
janin 0,7-0,8 kg
7)
Janin
usia 28 minggu
a.
Janin
dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu.
b.
Surfaktan
terbentuk didalam paru paru.
c.
Mata
mulai membuka dan menutup.
d.
Ukuran
janin 2/3 saat lahir
8) Janin usia 32 minggu
a. Simpanan lemak coklat berkembang di
bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
b. Mulai menyimpan zat besi, kalsium
dan fosfor.
c. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm
9) Janin usia 36 minggu
a. Seluruh uterus serisi oleh bayi,
sehingga ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak .
b. Antibody ibu ditransfer ke janin,
yang akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan
bayi bekerja sendiri.
Struktur
dan
Fungsi Amnion
Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang
sangat penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam
menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting
yang perlu diketahui adalah sebagai.
1.
Struktur
amnion
a. Volume pada kehamilan cukup bulan
kira-kira 1000-1500 cc
b. Berwarna putih keruh, berbau amis,
dan terasa manis
c. Reaksinya agak alkalis sampai netral
dengan berat janin 1,008
d. Komposisinya terdiri atas 98% air,
sisanya albumin, urea, samurat, kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo,
ferniks caseosa, dan garam anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter.
2.
Fungsi
amnion
a. Melindungi janin dari trauma atau
benturan dengan benda luar uterus
b. Memungkinkan janin bergerak bebas.
c. Menstabilkan seluruh tubuh janin
tetap hangat.
d. Menahan tekanan uterus.
e. Sebagai pembersih jalan lahir
3.
Cara
Mengenali Amnion
a. Dengan kertas lakmus.
b. Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan
ferniks caseosa, serta bercampur meconium
c. Mikroskopis, terdapat lanugo dan
rambut
d. Laboratorium, kadar ureumrendah di
bandingkan dengan air kemih (urine)
Struktur,
Fungsi dan
Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini
dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat.
Beberapa hal penting perlu diketahui mengenai tali pusat antara lain sebagai
berikut.
1. Struktur tali pusat
a. Terdiri dari 2 arteri umbilikalis
dan 1 vena umbilikalis
b. Bagian luar tali pusat berasal dari
lapisan amnion
c. Di dalamnya terdapat jaringan yang
lembek, yang dimanakan selai Warthon yang berfungsi untuk meliondungi 2 arteri
dan 1 vena umbilikalis yang berada dalam tali pusat
d. Panjang rata-rata 50 cm
2. Fungsi tali pusat
a. Media transportasi nutrisi dan
oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b. Media transportasi untuk pengeluaran
sisa metabulisme ke butuh ibu ; serta
c. Media transportasi zat anti bodi ibu
ke janin
3. Sirkulasi tali pusat
a. kedua arteri dan satu vena yang
berada dalam tali pusat menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan
plasent
Struktur,
Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
1. Struktur
a. Berbentuk budar atau hampir bundar
dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2-2,5 cm
b. Berat rata-rata 500 g
c. Letak plasenta umumnya didepan atau
dibelakang uterus, agak keatas ke arah fundus
d. Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai
berikut:
§ Pars maternal: bagian plasenta yang
menempel pada desidua. Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini
tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin.
§ Parsfeta: terdapat tali pusat
(insersio, penanaman tali pusan)
1. Insersio sentralis, penanaman tali pusat
ditengah plasenta
2.
Insersio
marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
3.
Insersio
velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput amnion
2. Fungsi
a. Memberi makan pada janin
b. Ekskresi hormone
c. Respirasi janin, tempat pertukaran
O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d. Membentuk hormon ekstrogen
e. Menylurkan berbagai antibody dari
ibu
f. Sebagai barrier terhadap janin dari
kemungkinan masuknya mikro organisme/kuman
3. Sirkulasi
a. Darah ibu yang berasal dari spiral
arteri disemprotkan dengan tekanan sistol 70-80 mmHg
b. Pada saat inilah terjadi petukaran
darah ibu dan janin, dengan tujuan membuang CO2 dan mengikat O2
Sirkulasi
Darah Fetus
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang
berasal dari plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin
sebagia besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke
vena kava inferior.
Dalam
atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium
kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua atrium ini. Selanjutnya
darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan
aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
secara bersama-sama dengan darah yang berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka
sebagian besar darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir
melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum
mencapai aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri
melalui vena vulmonalis.
Udara
dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi ke oksigen pada
sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan
sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis,
kandungan. Begitu janin dilahirkan, segera bayi akan menghisap udara dan
menangis dengan kuat. Dengan demikian paru-parunya akan berkembang. Tekanan
dalam paru-paru akan mengecil dan seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan
demikian duktus bottali tidak akan berfungsi lagi.
Demikian pula karena tekanan artrium meningkat, maka
foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi lagi.
Akibat
dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus
arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir,
kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan kebutuhan
nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses pencernaan.
Anatomi dan Fisiologi Sistem
Reproduksi
1. Anatomi
Fisologi Organ Reproduksi Wanita
Ø Genetalia
Eksterna
Yaitu alat kandungan yang dapat
dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi, fungsinya adalah untuk
kopulasi. Yang termasuk genetalia eksterna :
1. Mons Veneris
Daerah
yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis)
apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung (pada
wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2.
Labia
Mayora (bibir besar)
Berada
pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa di
tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor membentuk
komisura posterior
3.
Labia
Minora (bibir Kecil)
Bagian
dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan kanan
dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian
belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut
faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
4.
Klitoris
(kelentit)
Identik
dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5.
Vestibulum
Merupakan
rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2
buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan
mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini
6.
Hymen
(selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus
vagina, biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata,
atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen
imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini
disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk
tempat keluarnya sekret dan darah haid.
7.
Perineum
Terletak diantara vulva dan anus,
panjang sekitar 4 cm.
8.
Vulva
Bagian
dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari
klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi
perineum.
Ø Genetalia
Interna
Merupakan
alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan
hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.
1. Vagina
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan
rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina
panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat
yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang
lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan
yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan
ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks
lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang
menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari
arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san
arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
a. Saluran keluar untuk mengalirkan
darah haid dan sekret lain dari Rahim
b. Alat untuk bersenggama
c. Jalan lahir pada waktu bersalin
2. Uterus (rahim)
Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya
ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim.
Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara
kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah
alpukat yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Badan rahim (korpus uteri) berbentuk
segitiga.
b. leher rahim (serviks uteri)
berbentuk silinder
c. Rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri,
merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda
usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur
ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara
9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan
60-70 gram pada multipara. Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars
supravaginal dan pars vaginal (portio) saluran yang menghubungkan orifisium
uteri interna (oui) dan orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis.
Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim
(SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami
peregangan.
Dinding
rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. lapisan serosa (lapisan peritoneum),
di luar
b. lapisan otot (lapisan miometrium)di
tengah
c. lapisan mukosa (endometrium) di
dalam
Ligamentum-ligamentum
uterus
a.
Ligamentum
Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga
panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar
kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut
parametrium dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b.
Ligamentum
Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari
insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial
labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen.
Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi
dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c.
Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen
suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen
ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii propium.
d.
Ligamentum
Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum
ke dinding panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada
posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e.
Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke
sakrum mengelilingi rektum.
f.
Ligamentum
Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
a. Ante dan
retrofleksio uteri
Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri
membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : antefleksio, jika membuka ke
belakang disebut : retrofleksio.
b.
Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan uterus membentuk
sudut, jika membuka ke depan disebut : ante versio, jika membuka ke belakang
disebut : retro versio.
c.
Positio
Uterus tidak terletak pada sumbu
panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan (dextro), ke depan (antero)
dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
d.
Torsio
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh
darah uterus :
a. Arteri
uterina
Berasal
dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus
kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas
vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
b. Arteri
ovarica
Berasal dari aorta masuk ke ligamen
latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba
dan fundus uteri.
Darah dari uterus dialirkan melalui
vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica
kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena
renalis sinistra.
Saraf-saraf
uterus :
Kontraksi dinding uterus adalah autonom, uterus dipengaruhi serat-serat
saraf sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale
dari Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi
utama uterus :
1. Setiap bulan berfungsi dalam
pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium
2. Tempat janin tumbuh dan berkembang
3. Tempat melekatnya plasenta
4.
Pada
kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan
dan kembalinya uterus pada saat involusi.
3. Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba
ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai
dari kornu uteri kanan kiri.
Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.
Tuba ini dibagi 4 bagian :
1. Pars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari
ostium tuba.
2. Pars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari
dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
3. Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan
infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S, disini
biasanya terjadi konsepsi.
4. Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan
umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap,
membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat
terjadinya konsepsi.
4. Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus
oleh ligamen ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan
perantara ligamen infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk
ovarium.
a.
Ukuran
ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
b. Terletak pada dinding lateral panggul dalam
sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
c.
Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medulla). Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial
kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang
keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de
graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha.
Fungsi ovarium adalah :
a. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone
b.
Mengeluarkan
telur setiap bulan
5. Parametium
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum
latum disebut parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
§ Bagian atas terdapat tuba falopii
dengan mesosalphing
§ Bagian depan mengandung ligamentum
teres uteri
§ Bagian kaudal berhubungan dengan
mesometrium
§ Bagian belakang terdapat ligamentum
ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada
parametrium ini terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria
uterina.
Pertumbuhan
alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian
bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
2. Anatomi
Fisologi Organ Reproduksi Pria
1. TESTIS
Testis merupakan sepasang struktur
berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5
cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis
dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari
peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama
perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran
tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
2. EPIDIDIMIS
Merupakan suatu struktur berbentuk
koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran
yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari puncak testis
(kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor
epididimis yang kemudian menjadi vas deferens. Epididimis merupakan tempat
terjadinya maturasi akhir sperma.
3.
SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan
kantung kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis dari cedera fisik
dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu
karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis
biasanya lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.
4.
VAS DEFERENS
Vas deferens merupakan lanjutan
langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah
epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk
gulungan-gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus
ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
5.
VESICULA
SEMINALIS
Merupakan sepasang struktur
berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan rectum.
Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat pada
kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens dan vesikula
seminalis berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri ini berjalan
bersama vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri testikukar,
sedangkan aliran limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna.
Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen.
Komponen penting pada semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah
fruktosa dan prostaglandin.
6.
KELENJAR
PROSTAT
Kelenjar prostat merupakan
organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi
otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini mengililingi uretra
pria, yang terfiksasi kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis
pubis. Lobus media prostat secara histologis sebagai zona transisional
berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan duktus
ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat aliran
urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia lanjut.
7.
PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa
(erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis
teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis
tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum dan
sebuah korpus spongiousum di bagian tengah. Ujung penis disebut glans. Glands
penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans
dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut
prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan
(sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita
memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus.
0 komentar:
Posting Komentar