Senin, 06 Juni 2016

Konsepsi Pertumbuhan Janin dan Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi



Konsepsi Pertumbuhan Janin dan Anatomi
Fisiologi Organ Reproduksi

1.     Konsepsi  
Konsepsi adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan istilah fertilisasi. Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan pada seorang wanita.
Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a.      Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.      Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c.      Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d.     Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup tiga hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12 – 24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya vagosit dari uterus  membuat sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.


SEL TELUR (OVUM)
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar esterogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat, menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menunggu rongga rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ada dua lapisan jaringan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan  pertama berupa membran tebal tidak berbentuk, yang disebut zona pelusida. Lingkaran luar yang disebut korona radiata, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum bergenerasi dan direabrsorbsi. Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
1.     Oogonia
2.     Oosit pertama (primary oocyte)
3.      Primary ovarian follicle
4.     Liquor folliculi
5.     Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum

SEL MANI (SPERMATOZOON)
a.      Bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala: berbentuk lonjong agak gepeng seperti inti (nukleus): leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira-kira 10 kali bagian kepala.
b.     Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal mengakibatkan  pengeluaran semen yang mengandung 200 sampai 500 juta sperma ke dalam vagina. c. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ovum adalah 4 sampai 6 jam. Sperma akan tetap hidup dalam sistem reproduksi wanita selama 2 sampai 3 hari. Kebanyakan sperma akan hilang di vagina, di dalam lendir serviks, di endometrium, sperma memasuki saluran yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim-enzim yang dihasilkan di sana akan membantu kapasitasi sperma. Kapasitasi ialah perubahan fisiologi yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma. sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom, yang memungkinkan enzim (seperti hialuronidase) keluar. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan  pelindung ovum fertilisasi. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogonesis): 1. Spermatogonium, membelah dua 2. Spermatosit pertama, membelah dua 3. Spermatosit kedua, membelah dua 4. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi: 5. Spermatozoon

 Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :
a.      Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.
b.      Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c.      Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
d.     Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba .
e.      Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.

2.     Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut.Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a.      Sperma memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat coitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b.     Proses kapasitas
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat mencapai ampula tuba.
c.      Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan  tripsin agar bisa menembus lapisan oosit (ovum).
d.     Sperma memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan korona radiata dan zona pellusida.
e.      Reaksi granulla kortikal
Granulla korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
f.      Fertilisasi
1)     Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.
2)     Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3)     Kedua pronukleus  berfungsi
Dalam proses ini akhirnya kedua proneklous bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi,mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan – pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel sel yang sama besarnya,disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba kedalam kavum uteri pada tingkat blastula.
   
3.     Implantasi (nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast,yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium berada pada fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedlam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang kadang pada saatr nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya midasi terjadi pada di depan atau belakang rahim(korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel sel blastula. Sel sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exoceloma  membentuk entoderm dan yolk sac,sedangkan sel sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah lempeng embrional diantara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblast mesoderma yang tumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast,sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan,yaitu sititrofoblast (sebelah dalam ) dan sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan disebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon Human cholionic gonadotropin (HCG) .
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Ø  Pertumbuhan dan perkembangan embrio
1)     Embrio usia 2-4 minggu
a.      Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa 1 titik telur menjadi 1 organ yang teerus berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
b.     Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan plasenta.
2)   Embrio usia 4-6 minggu
a.      Sudah terbentuk bakal organ-organ.
b.     Jantung sudah berdenyut.
c.       Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG.
d.     Panjang embrio 0,64 cm
3)     Embrio usia 8 minggu
a.      Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki.
b.     Pembentukan usus
c.      Pembentukan genitalia dan anus.
d.     Jantung mulai memompa darah
4)     Embrio usia 12 minggu
a.      Embrio berubah menjadi janin.
b.     Usus lengkap.
c.      Genitalia dan anus sudah terbentuk.
d.     Mengggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka.
e.      BB 15-30 g

5)     Embrio usia 16 minggu
a.      Gerakan fetal pertama (quickening)
b.     Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa.
c.      Sistem muskuloskeletal sudah matang.
d.     Sistem saraf mulai melaksanakan kotrol.
e.      Pembuluh darah berkembang dengan cepat .
f.      Tangan janin dapat menggenggam.
g.      Kaki menedang dengan aktif.
h.     Semua organ mulai matang dan tumbuh.
i.       Denyut jantung janin (DJJ) dapat di dengar dengan Doppler.
j.       Berat janin 0,2 kg
6)     Janin usia 24 minggu
a.      Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang meningkat
b.     Perkembangan pernapasan dimulai.
c.      Berat janin 0,7-0,8 kg
7)     Janin usia 28 minggu
a.      Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu.
b.     Surfaktan terbentuk didalam paru paru.
c.      Mata mulai membuka dan menutup.
d.     Ukuran janin 2/3 saat lahir
8)     Janin usia 32 minggu
a.      Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
b.     Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.
c.      Bayi sudah tumbuh 38-43 cm
9)     Janin usia 36 minggu
a.      Seluruh uterus serisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak .
b.     Antibody ibu ditransfer ke janin, yang akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri.

Struktur dan Fungsi Amnion
Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting yang perlu diketahui adalah sebagai.
1.     Struktur amnion
a.      Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc
b.     Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis
c.      Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008
d.     Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, samurat, kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo, ferniks caseosa, dan garam anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter.
2.     Fungsi amnion
a.      Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus
b.     Memungkinkan janin bergerak bebas.
c.      Menstabilkan seluruh tubuh janin tetap hangat.
d.     Menahan tekanan uterus.
e.      Sebagai pembersih jalan lahir
3.     Cara Mengenali Amnion
a.      Dengan kertas lakmus.
b.      Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta bercampur meconium
c.      Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut
d.     Laboratorium, kadar ureumrendah di bandingkan dengan air kemih (urine)
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat. Beberapa hal penting perlu diketahui mengenai tali pusat antara lain sebagai berikut.
1.     Struktur tali pusat
a.      Terdiri dari 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
b.     Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion
c.      Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yang dimanakan selai Warthon yang berfungsi untuk meliondungi 2 arteri dan 1 vena umbilikalis yang berada dalam tali pusat
d.     Panjang rata-rata 50 cm
2.     Fungsi tali pusat
a.      Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b.     Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabulisme ke butuh ibu ; serta
c.      Media transportasi zat anti bodi ibu ke janin
3.     Sirkulasi tali pusat
a.      kedua arteri dan satu vena yang berada dalam tali pusat menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasent
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
1.     Struktur
a.      Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2-2,5 cm
b.     Berat rata-rata 500 g
c.      Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke arah fundus
d.     Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut:
§  Pars maternal: bagian plasenta yang menempel pada desidua. Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin.
§  Parsfeta: terdapat tali pusat (insersio, penanaman tali pusan)
1.    Insersio sentralis, penanaman tali pusat ditengah plasenta
2.   Insersio marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
3.   Insersio velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput amnion
2.     Fungsi
a.      Memberi makan pada janin
b.     Ekskresi hormone
c.      Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d.     Membentuk hormon ekstrogen
e.      Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f.      Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro organisme/kuman
3.     Sirkulasi
a.      Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan tekanan sistol 70-80 mmHg
b.     Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan membuang CO2 dan mengikat O2
Sirkulasi Darah Fetus
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin sebagia besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior.
Dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua atrium ini. Selanjutnya darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah yang berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel  kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum mencapai aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri melalui vena vulmonalis.
Udara dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi ke oksigen pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, kandungan. Begitu janin dilahirkan, segera bayi akan menghisap udara dan menangis dengan kuat. Dengan demikian paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan demikian duktus bottali tidak akan berfungsi lagi.
Demikian pula karena tekanan artrium meningkat, maka  foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi lagi.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses pencernaan.














Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi
1.     Anatomi Fisologi Organ Reproduksi Wanita
Ø  Genetalia Eksterna
Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Yang termasuk genetalia eksterna :
1.     Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2.     Labia Mayora (bibir besar)
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor membentuk komisura posterior 
3.     Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
4.     Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5.     Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini
6.     Hymen (selaput dara)
 Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah haid.
7.     Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8.      Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.

Ø  Genetalia Interna
Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

1.      Vagina
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
a.      Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari Rahim
b.     Alat untuk bersenggama
c.      Jalan lahir pada waktu bersalin
2.     Uterus (rahim)
Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat  yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
a.      Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga.
b.     leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
c.      Rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x  3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara.  Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal (portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis.  Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a.      lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
b.     lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
c.      lapisan mukosa (endometrium) di dalam
Ligamentum-ligamentum uterus
a.      Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b.     Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c.       Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.
d.     Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e.       Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
f.      Ligamentum Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
a.      Ante dan retrofleksio uteri
Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
b.     Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio.
c.      Positio
Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan (dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
d.     Torsio
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh darah  uterus :
a.      Arteri uterina
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan  bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
b.     Arteri ovarica
Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena renalis sinistra.

Saraf-saraf uterus :
      Kontraksi dinding uterus adalah autonom,  uterus dipengaruhi serat-serat saraf  sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1.     Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium
2.     Tempat janin tumbuh dan berkembang
3.      Tempat melekatnya plasenta
4.     Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.
3.      Tuba Falopii (saluran telur)
                  Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari          kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.
      Tuba ini dibagi 4 bagian :
1.       Pars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
2.       Pars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
3.       Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
4.       Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.



4.      Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
a.        Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
b.        Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
c.         Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha.
Fungsi ovarium adalah :
a.      Mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone
b.     Mengeluarkan telur setiap bulan
5.     Parametium 
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
§  Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing
§  Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
§  Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
§  Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
2.     Anatomi Fisologi Organ Reproduksi Pria
1.      TESTIS
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
2.      EPIDIDIMIS
Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis. Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari puncak testis (kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas deferens. Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma.
3.      SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis biasanya lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.
4.       VAS DEFERENS
Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk gulungan-gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
5.      VESICULA SEMINALIS
Merupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens dan vesikula seminalis berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri ini berjalan bersama vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri testikukar, sedangkan aliran limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna. Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen. Komponen penting pada semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin.
6.      KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat merupakan organ  dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini mengililingi uretra pria, yang terfiksasi kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis pubis. Lobus media prostat secara histologis sebagai zona transisional berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan duktus ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat aliran urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia lanjut.
7.      PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah. Ujung penis disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus.




0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design