Senin, 06 Juni 2016

Masalah Fisik dan Psikologis pada masa Remaja



JENIS-JENIS KEBUTUHAN REMAJA

A.   Teori Kebutuhan Remaja
Pada diri individu terdapat ketidakseimbangan baik yang bersifat fisiologis yang telah dicampuri oleh unsur pengalaman dan hasil belajar. Untuk menyeimbangkan kembali suasana fisiologis maupun suasana psikologis, seseorang harus mempunyai dorongan untuk kembali pada keseimbangan
1.     Teori individu pada umumnya
Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan itu tersusun dalam suatu hirarki, kebutuhan yang tertinggi adalah kebutuhan realisasi diri. Lima tigkatan kebutuhan menurut Maslow yaitu:
a.      Kebutuhan fisiologi
b.     Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan
c.      Kebutuhan rasa kemasyarakatan
d.     Rasa ingin dihargai
e.      Kebutuhan untuk mengembangkan diri
Kelima kebutuhan tersebut diatas saling menunjang dan mengisi pemuasan akan kebutuhan tersebut dan akan terasa puas, namun selang beberapa lama dirasakan kebutuhan yang sama lagi. Manusia secara terus-menerus  melakukan bermacam-macam rangkaian kegiatan.

2.     Kebutuhan khas pada usia remaja
Ada tujuh macam kebutuhan khas remaja itu secara umum memang ada pada kebanyakan anak muda, tetapi tingkat intensitasnya sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga masing-masing, factor sosial, individual, kultural, dan religious. Untuk remaja Indonesia kecenderungan untuk mendapat pengakuan sebagai orang yang mampu menjadi dewasa, mendapat perhatian penuh, dan kebutuhan akan kasih saying tampak lebih menonjol dibandingkan kebutuhan lainnya.
Tujuh kebutuhan khas remaja adalah sebagai berikut:
1.     Dapat curahan kasih saying
2.     Dapat diterima dalam kelompok
3.     Keinginan dapat mandiri
4.      Bisa berprestasi
5.     Dapat pengakuan sebagai prestise
6.     Dapat dihargai
7.     Memperoleh falsafah hidup
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Hall (dalam Liebert, dan kawan-kawan, 1974) menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya (identitasnya) – kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati dirinya. Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan, yaitu :
a.      Kebutuhan organik, seperti makan, minum, bernafas, seks
b.     Kebutuhan emosional yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n’Aff
c.      Kebutuhan berprestasi atau need of achievement ( yang dikenal dengan n’Ach), yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis
d.     Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis

Di samping itu remaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Remaja membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa ia (mereka) telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakannya.
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar. Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di masa perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama ekonomi keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan fisik ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi dan perkembangan psiko-sosial seorang individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup teratur dan sehat sangat perlu di tanamkan oleh orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat kepada anak-anak dan para remaja. Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan berbagai norma sosial, amat penting di kembangkan kelompok-kelompok remaja untuk berbagai urusan, seperti kelompok olahraga, kelompok seni dan musik, kelompok koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya.

      MASALAH-MASALAH REMAJA DENGAN KEBUTUHANNYA

Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dapat diuraikan sebagai berikut:
a.      Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa tidak semuanya dapat dengan mudah di capai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang dilain pihak harapan ditumpukan kepada remaja untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. Kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau harga diri kurang.
b.      Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan kejanggalan, karena mereka sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya wagu dan tidak pantas.
c.      Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menantang norma. Pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan kesulitan dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki dapat berperilaku “ menentang norma “ dan bagi remaja perempuan akan berperilaku “ mengurung diri “ atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis.
d.     Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over acting, dan semacamnya. Kehidupan bermasyarakat banyak menuntut remaja untuk banyak menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak semuanya selaras. Dalam hal terjadi ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku yang menurut para remaja baik, hal ini dapat berakibat kejengkelan.
e.      Harapan-harapan untuk dapar berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis, akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian sosial merupakan salah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja.
f.      Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja, sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai dan norma kehidupannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam hal ini para remaja menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan.

     TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Robert J. Havinghust (Hurlock, 1990) mengatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya jika gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan berikut beberapa di antaranya muncul sebagai akibat kematangan fisik, sedangkan yang lain berkembang karena adanya aspirasi budaya, sementara yang lainnya tumbuh dan berkembang karena nilai-nilai dan aspirasi individu.
Pembagian tugas perkembangan untuk masing -  masing fase dari semenjak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Robert J. Havingust sebagai berikut: 
1.     Masa bayi
·       Belajar berjalan
·       Belajar makanan padat
·       Belajar berbicara
·       Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
·       Mencapai stabilitas fisiologik
·       Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
·       Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga,dan orang lain
·       Belajar mengenal mana yang benar dan mana yang salah serta mengembang kata hati

2.     Masa anak sekolah
·       Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
·       Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
·       Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak yang sebayanya
·       Belajar peranan jenis kelamin
·       Mengembangkan dasar-dasar  kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
·       Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan hidup sehari-hari
·       Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
·       Belajar membebaskan ketergantungan diri
·       Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga.
3.     Masa remaja
·       Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
·       Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
·       Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
·       Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang tua lainnya
·       Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak  wanita dan anak-anak laki-laki
·       Perkembangan skala nilai
·       Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
·       Persiapan mandiri secara ekonomi
·       Pemilihan dan latihan jabatan
·       Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

4.     Masa dewasa awal
·       Mulai bekerja
·       Memilih pasangan hidup
·       Belajar hidup dengan suami/istri
·       Mulai membentuk keluarga
·       Mengasuh anak
·       Mengelola dan mengemudikan rumah tangga
·       Menerima/mengambil tanggung jawab warga negara
·       Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5.     Masa usia madya/masa dewasa madya
·       Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
·       Menghunbungkan diri sendiri dan pasangan hidup sebagai individu
·       Membantu anak-anak remaja menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
·       Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
·       Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
·       Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh
Robert J. Havinghust (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu pada rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan ketugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas ini sebagai social expectation yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola tingkah laku yang disetujui oleh bebagai usia sepanjang rentang hidup.
     Factor sumber munculnya tugas-tugas perkembangan:
1.     Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2.     Tuntutan masyarakat secara kultural: membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
3.     Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri (psikologis) yang sedang berkembang itu sendiri:memilih teman dan pekerjaan.
4.      Tuntutan norma agama.


     JENIS-JENIS TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Menurut Havinghust (Harlock, 1990), ada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu :
1.     Mencapai hubungan dengan lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2.      Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial.
3.      Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif
4.     Mencari kebebasan emosional dari orang dewasa.
5.     Mencapai kebebasan ekonomi
6.     Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan.
7.      Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8.      Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompeten.
9.      Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
10.  Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

Tugas-tugas perkembangan individu mempunyai 3 macam tujuan yang sangat bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut :
1.     Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.      Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3.      Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinnya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami hambatan. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial. Ada 3 macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut :
1.     Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan social mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2.      Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat dari kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3.      Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke tingkatan yang lain. 

MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI REMAJA DALAM MEMENUHI TUGAS

Tidak semua remaja dapat memenuhi tugas-tugas tersebut dengan baik. Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu:
1.     Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2.      Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).

 IMPLIKASI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA BAGI PENDIDIKAN

Tugas – tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam membantu remaja tersebut, yaitu :
1.     Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan non akademik melalui berbagai perkumpulan.
2.      Membantu remaja putra dan putrid yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya melalui bimbingan dan konseling.
3.      Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri.
4.      Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan system kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design